Tebing Breksi, Wisata Alam Bekas Tambang Batu Kapur

Info Wisata – Apakah anda sudah mengetahui tempat wisata bernama Tebing Breksi? Sejarah terjadinya tempat wisata cukup unik di mana pada awalnya yaitu abu. Berkubik-kubik abu ini terlontar dari gunung api Nglanggeran dalam erupsinya yang terjadi berpuluh-puluh tahun yang lalu. Waktu dan cuaca lalu bekerja, mengendapkan abu menjadi lumpur yang kemudian mengeras menjadi batuan. Begitulah kira-kira terjadinya batuan kapur besar dari beragam material di desa sambirejo, prambanan ini.

Bertahun-tahun area ini menjadi pundi-pundi ekonomi untuk warga sekitar yang melakukan penambangan batuan kapur. Dari waktu ke waktu, bebatuan kapur tua tersebut mengalami penambangan kikis demi kikis karena merupakan sumber mata pencaharian utama mereka. Kemudian tahun 2014 datang. Sesudah tersisa kira-kira hanya sepersepuluh dari volume awal tebing kapur ini. Dan membawa gabungan peneliti dari UPN dan ITB yang meninjau lebih dalam mengenai tebing ini.

Hasilnya cukup mencengangkan sebab merupakan jenis batuan tufaan yang cukup langka. Sehingga sejak saat itu, tebing ini telah resmi sebagai salah satu geoheritage yogyakarta yang terlarang untuk penambangan batu lagi. Hal ini tidak menghentikan masyarakat sekitar untuk mendapatkan pundi-pundi uang dari tebing ini. Sebab setelah berhenti beroperasi sebagai tempat tambang, tebing kapur ini telah mengalami transformasi menjadi tempat wisata.

tebing breksi

Tempat wisata yang sangat indah untuk menikmati rona senja, banyak orang mengakui keindahan dari tebing kapur yang satu ini. Makanya tempat ini tak pernah sepi wisatawan. Kini, penggarapan tebing ini sudah sangat terlihat hasilnya. Yaitu menjulang tinggi kisaran 30 m. Selanjutnya batuan kapur raksasa berlapis-lapis ini telah mengalami pemahatan membentuk relief dan patung dari cerita pewayangan. Meliputi pahatan Arjuna membunuh Buto Cakil, pahatan naga dengan mahkota dan patung Semar.

Semua karya pahatan ini diciptakan oleh pemuda setempat, yaitu Pak Anto. Dengan rincian-rincian di tiap karya pahatannya mencerminkan seorang seniman yang telaten dan sabar.

Tebing Breksi

Anak tangga ini terdapat di sisi timur untuk kepentingan praktis naik ke Tebing Breksi. Di sisi lain, dengan latar bebatuan kapur bermacam gradasi yang menjulang, di area tebing ini ada juga tlatar seneng serta amfiteater. Yang mana sering menjadi pilihan untuk kopi darat dan event nasional. Tlatar seneng dengan bentuknya yang melingkar dan terbuat dari batu. Langsung mengingatkan anda dengan teater tempat pertunjukkan drama dari zaman Yunani klasik.

tebing breksi

Ada juga tawaran objek-objek swafoto seperti yang biasa sekarang ini. Di samping burung hantu jinak di tangga masuk, setidaknya ada dua belas objek swafoto. Yang tersebar di punggung tebing utama berselang-seling dengan rerumputan, kembang dan pepohonan. Kemudian, seperti di bukit bintang atau Candi Ijo, ada juga tawaran memandang kota Yogyakarta dari ketinggian. Dari ketinggian Breksi, pucuk-pucuk tiga candi utama Prambanan. Pesawat-pesawat hilir mudik di Adisutjipto. Dan juga jalan dan lampu-lampu Yogyakarta menjadi suatu suguhan lanskap yang memanjakan dan menjadi daya tarik dari wisatawan.

Makin indah semua ini saat senja meluruh di langit. Jika awan sedang sembunyi, matahari langsung terlihat dengan semua kemegahannya terbenam di garis semu Yogyakarta. Di antara oleh kolam ikan berair hijau dengan warna-warni koi. Jalur putih kapur dan meja-meja payung yang ada di atas rumput. Di sisi paling timur area Breksi berjejer lapak-lapak kuliner yang menawarkan berbagai macam menu.

Ada tongseng, rica-rica sampai soto. Namun, barangkali yang paling populer yaitu ayam ingkung Bu Asih. Yang mana meskipun jauh dari pusat ingkung yang ada di Bantul. Akan tetapi sering dikunjungi oleh pejabat-pejabat yang ingin menyantap ingkung dengan suasana Breksi.

tebing breksi

Baca Juga Candi Banyunibo

Terus Membangun

Tebing kapur ini sampai sekarang masih terus berlanjut melakukan tahap pembangunan. Dibuktikan dengan penambahan pahatan nama tebing itu sendiri di mana dikerjakan oleh Pak Anto. Di samping itu, Tebing Breksi masih sedang melakukan penambahan balok-balok kapur di jalur masuk supaya saat hujan datang, bus-bus mini tidak anjlok. Ada juga pembangunan kebun buah dan fasilitas akomodasi di sebelah utara supaya area tebing ini makin lengkap.

Kini Tebing Breksi sudah menjadi tempat wisata yang juga menorehkan prestasi. Tebing ini yang resmi terbuka tanggal 30 mei 2015 dengan penandatanganan prasasti oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X. Selain itu juga sudah memperoleh penghargaan sebagai tempat wisata paling populer 2017. Hal ini pantas-pantas saja. Karena di musim liburan, tebing ini memang dapat mencatat jumlah pengunjung hingga ribuan orang per hari.

Diterbitkan
Dikategorikan dalam wisata

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *